Akhirnya Pemerintah 'Bekukan' Kepengurusan PSSI

Senin, 28 Maret 2011


REPUBLIKA.CO.ID,'Pembekuan' ini berdasarkan laporan dari KONI/KOI dan peraturan yang terdapat di UU SKN. Pemerintah melalui menteri negara pemuda dan olahraga [Menegpora] Andi Mallarangeng telah menyatakan pembekuan kepengurusan PSSI pimpinan Nurdin Halid. Dalam keterangannya, Menegpora mengatakan, keputusan itu diambil setelah menerima laporan dan berkonsultasi dengan Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo yang mengawasi pelaksanaan kongres PSSI.

Berdasarkan laporan itu serta laporan dari berbagai media yang meliput jalannya kongres, Menegpora menilai kegagalan komite eksekutif [Exco] PSSI dalam menggelar kongres pemilihan komite pemilihan dan komite banding. “Pemerintah bersama KONI/KOI beranggapan bahwa pengurus PSSI telah meninggalkan tugas dan tanggungjawabnya dalam menyelenggarakan kongres tanggal 26 Maret 2011 di Pekanbaru,” ujar Menegpora.

Beberapa aturan dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 mengenai Sistem Keolahragaan Nasional [SKN] serta peraturan pemerintah diterapkan dalam pembekuan kepengurusan PSSI ini. Dalam Pasal 13 SKN disebutkan, Pemerintah mempunyai kewenangan untuk mengatur, membina, mengembangkan, melaksanakan, dan mengawasi penyelenggaraan keolahragaan secara nasional.

Sedangkan Pasal 16 SKN menyebutkan, ketentuan lebih lanjut mengenai tugas, wewenang, dan tanggung jawab Pemerintah dan pemerintah daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 sampai dengan Pasal 15 diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 87 SKN menyatakan, pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat melakukan pengawasan atas penyelenggaraan keolahragaan. Pengawasan dilakukan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengawasan diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Berdasarkan pasal 118 Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan, pengawasan dimaksud meliputi pengendalian internal dilakukan dengan cara memantau, mengevaluasi, dan menilai unsur kebijakan, prosedur, pengorganisasian, personil, perencanaan, penganggaran, pelaporan, dan supervisi dari penyelenggara kegiatan keolahragaan.

Dalam Pasal 90 Standar Pengelolaan Organisasi Olahraga wajib memiliki persyaratan: ...(d) Struktur dan personalia yang kompeten...
Demikian dalam Pasal 121, dalam rangka efektivitas pengawasan, menteri, gubernur, dan bupati/walikota dapat mengenakan sanksi administratif kepada setiap orang atau organisasi olahraga yang melakukan pelanggaran administratif dalam pelaksanaan penyelenggaraan keolahragaan, sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-undangan. Pengenaan sanksi administratif pada tiap pelanggaran administratif dalam pelaksanaan penyelenggaraan keolahragaan tingkat nasional dilaksanakan oleh menteri.

Dalam Pasal 122, bentuk sanksi administratif dimaksud meliputi peringatan; teguran tertulis; pembekuan izin sementara; pencabutan izin; pencabutan keputusan atas pengangkatan atau penunjukan, atau pemberhentian; pengurangan, penundaan, atau penghentian penyaluran dana bantuan; dan/atau kegiatan keolahragaan yang bersangkutan tidak diakui.

“Berdasarkan fakta-fakta dan pertimbangan itu, pemerintah bersama KONI/KOI berpendapat menunggu sikap FIFA atas keputusan kongres PSSI tanggal 26 Maret di Pekanbaru yang diikuti 78 anggota PSSI pemilik hak suara,” kata Menegpora.

“Jika Keputusan Kongres tersebut disikapi secara positif FIFA, maka pemerintah bersama KONI/KOI mendukung segera dilaksanakannya kongres PSSI untuk memilih ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota Exco periode 2011-2015 sesuai jadwal yang telah ditetapkan FIFA sebelum tanggal 30 April.”

“Apabila FIFA bersikap lain, maka pemerintah bersama KONI/KOI mendukung segera diselenggarakannya kongres PSSI untuk memilih komite pemilihan dan komite banding yang baru, dan selanjutnya melaksanakan kongres pemilihan ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota executive committee PSSI periode 2011-2015.”

Ditambahkan, apabila FIFA bersikap lain, maka pemerintah bersama KONI/KOI beranggapan Pengurus PSSI dibawah pimpinan ketua umum saudara Nurdin Halid dan sekretaris jenderal saudara Nugraha Besoes tidak kompeten untuk memimpin organisasi PSSI, dan karenanya tidak kompeten untuk menyelenggarakan Kongres PSSI.

“Untuk mencegah hal-hal yang bisa menyebabkan terulangnya kegagalan kongres PSSI karena ketidakkompetenan pengurus PSSI, terutama ketidaktertiban di dalam penentuan hak suara, distribusi undangan, penentuan peraturan pemilihan, agenda kongres, serta ketidak-bertanggungjawaban dalam penyelenggaraan kongres, maka dengan ini pemerintah menyatakan tidak mengakui lagi Pengurus PSSI di bawah pimpinan ketua umum saudara Nurdin Halid dan sekretaris jenderal saudara Nugraha Besoes, serta seluruh kegiatan keolahragaan yang diselenggarakan kepengurusan PSSI tersebut,” tutur Menegpora.

Tips Menjadi Lebih Cerdas

Sabtu, 26 Maret 2011


Dengan bekerja yang benar Anda dapat menjadi lebih cerdas, tetapi ada juga beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk tampil menjadi lebih cerdas / pandai (intelligent), dan Anda dapat menggunakan beberapa hal tersebut sekarang juga. Jadi, jika Anda ingin mengesankan atasan/boss Anda atau teman-teman Anda dengan kecerdasan Anda, cobalah beberapa teknik berikut ini. Beberapa teknik ini bisa juga meningkatkan kemampuan berpikir Anda.

1.      Pelajarilah topik yang sedang hangat saat ini (current topic).
Setiap orang mempunyai pendapatnya sendiri-sendiri mengenai kejadian-kejadian yang ada dalam berita, tetapi biasanya mereka tidak tahu banyak akan hal tersebut. Pelajarilah secara lebih mendalam satu topik tertentu yang sedang hangat saat ini, dan punyailah satu pendapat/pandangan yang berbeda dan Anda pasti akan kelihatan lebih cerdas daripada orang-orang lain. Jika isu pajak sedang ada dalam berita, contohnya, tidak akan banyak orang yang tahu apakah “Kurva Laffer” (Laffer Curve) itu, dan mengapa kurva ini begitu penting. Jika Anda dapat menjelaskan secara sederhana tetapi gagasan / ide Anda relatif tidak banyak orang yang tahu, Anda akan menjadi satu-satunya orang yang bisa menjelaskan isu tersebut.

2.      Buatlah percakapan (conversation).
Tetaplah fokus pada topik yang Anda ketahui, dan Anda akan kelihatan lebih cerdas. Jika ada beberapa hal dimana Anda adalah orang yang tahu lebih banyak (knowledgeable), arahkan pembicaraan ke hal-hal tersebut.

3.      Gunakan pertanyaan agar kelihatan cerdas.
Berikan pertanyaan yang Anda tahu jawabannya. Segeralah lanjutkan jawaban orang lain dengan satu penjelasan atau pertanyaan lain, dan Anda akan kelihatan telah memahami masalah tersebut dengan cepat.

4.      Habiskan waktu dengan orang-orang pintar/cerdas.
Orang-orang akan memperhatikan jika Anda bergaul (hang out) dengan orang-orang paling pintar di sekitar Anda. Anda juga bisa belajar banyak. Namun, jangan banyak bicara, kecuali sesekali bertanya satu pertanyaan yang cerdas.

5.      Perbanyak kosa kata Anda (vocabulary)
Bacalah “Enrich Your Vocabulary” bagian dari Reader’s Digest atau bukalah kamus setiap hari dan pilih satu kata untuk dipelajari. Kosa kata yang lebih banyak akan mengesankan orang-orang, dan Anda juga akan menjadi lebih cerdas, karena bahasa adalah satu bagian besar kecerdasan fungsional – tetapi pastikan untuk memperhatikan peringatan berikut ini.

6.      Ketahuilah bagaimana menggunakan kata-kata.
Anda mungkin akan mengesankan orang-orang dengan satu kosa kata yang lebih baik, tetapi pemakaian suatu kata secara tidak tepat dapat dengan segera menurunkan pendapat mereka akan kecerdasan Anda. Tingkatkanlah kosa kata tersebut, tetapi gunakan kata-kata tersebut hanya jika Anda tahu pasti bahwa pemakaiannya tepat.

7.      Punyailah keahlian khusus dalam bidang yang tidak jelas (obscure specialty).
Anggaplah Anda tahu sedikit banyak tentang sejarah orang Inuit atau asal muasal pertambangan emas. Anda mungkin akan menjadi satu-satunya orang dalam ruangan yang mengetahui segala sesuatunya tentang hal tersebut. Ini akan membuat Anda beda dari yang lain, dan kesalahan-kesalahan yang Anda buat akan lewat tidak terdeteksi secara baik. Bicaralah sedikit tentang “keahlian khusus di bidang tertentu (specialty)” Anda untuk mengesankan, tetapi hati-hati jangan membosankan audiens Anda dengan terlalu banyak pengetahuan yang tidak jelas (obscure).

8.      Mainkan beberapa permainan kecerdasan.
Banyak orang segera berpikir Anda lebih cerdas ketika mereka tahu Anda bermain catur – dan bermain catur bisa juga membantu Anda menjadi lebih cerdas. Scrabble juga akan mengesankan, dan meningkatkan kosa kata Anda.

9.      Hargailah secara terbuka pendapat-pendapat orang lain.
Ketika seseorang mempunyai satu gagasan besar atau satu pemahaman yang unik atas suatu isu, lengkapilah pendapat mereka untuk menghargainya. Jika kita mengakui kecerdasan orang lain, mereka seringnya akan berpikir Anda lebih cerdas.

10.  Pelajarilah sedikit tentang banyak topik.
Disamping membaca majalah favorit yang biasa Anda baca, bacalah juga beberapa majalah yang membahas topik yang tidak biasa bagi Anda (unfamiliar). Mengetahui sedikit tentang banyak hal bukan hanya membuat Anda kelihatan lebih banyak tahu, tetapi juga dapat membantu Anda menjadi lebih cerdas.

Catatan: Hati-hatilah juga, janganlah Anda terlalu sering menunjukkan (show off) dengan selalu tampil seolah-olah Anda paling tahu daripada orang lain dan menganggap orang lain tidak lebih tahu dari Anda, karena hal ini seringkali akan membuat orang lain sebal kepada Anda.

Mempercepat Meraih Sukses


Ada pepatah yang mengatakan “biar lambat asal selamat”. Pepatah ini ada benarnya jika tidak ada pilihan lain. Misalnya jika kita cepat maka akan celaka, maka lambat menjadi pilihan.
Namun, pepatah ini banyak yang salah mengartikannya. Masih banyak orang yang menganggap bahwa cara cepat adalah cara yang negatif. Sehingga mereka menolak untuk melakukan cara cepat dan tetap menggunakan yang lambat.
Memang, ada sesuatu yang harus dilakukan dengan lambat. Begitu juga, banyak hal akan lebih baik jika dilakukan dengan cepat. Kita harus cerdas, mana yang harus dilakukan dengan cepat dan mana yang harus dilakukan dengan lambat.

Mempercepat Sukses TIDAK Berarti Menghalalkan Segara Cara
Dari komentar yang saya dapatkan di facebook, masih ada orang yang berpikiran bahwa mempercepat meraih sukses dikaitkan dengan menghalalkan segala cara. Padahal sudah jelas saya katakan bahwa kita bisa mempercepat meraih sukses dengan menggunakan daya ungkit yang salah satunya adalah teknologi.
Saya menganalogikan bahwa naik sepeda lebih cepat dibandingkan dengan jalan kaki. Apakah naik sepeda itu tidak boleh? Jika naik sepeda membawa manfaat yang lebih besar bagi diri maupun bagi orang lain, maka naik sepeda menjadi sesuatu yang positif bahkan dianjurkan.
Intinya jika kecepatan membawa kebaikan, maka kecepatan itu adalah hal yang baik. Kemudian, banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mempercepat meraih sukses dengan cara yang baik dan halal. Mempercepat TIDAK indetik dengan menghalalkan segala cara.

Kadang Cara Cepat Memerlukan Investasi
Ada yang bertanya, “Meskipun harus mengeluarkan biaya?” Saya jawab disini, “Ya, tentu saja.” Mengeluarkan biaya bukanlah sesuatu yang negatif. Sebab, saya melihat bahwa biaya tersebut adalah sebuah investasi dimana akan menghasilkan sesuatu yang lebih besar.
Menenun kain bisa dilakukan secara manual, tetapi kenapa banyak pabrik yang membeli mesin tenun yang harganya sangat mahal? Sebab dengan mesin tenun mereka bisa mendapatkan kain lebih cepat dan lebih banyak sehingga keuntungannya pun lebih besar. Biaya yang dikeluarkan untuk investasi membeli mesin tenun bisa tergantikan.
Jadi, mengeluarkan biaya bisa menjadi suatu hal yang positif jika memberikan manfaat yang lebih besar. Tidak semua pengeluaran itu negatif.

Tidak Semua Cara Instan Itu Negatif
Kadang, ada juga yang mengatakan bahwa semua yang instan-instan itu tidak baik. Sebenarnya kita tidak bisa mengatakan seperti itu, kita tidak bisa menjeneralisir semuanya sama. Sekai lagi, kita harus objektif pada masalahnya. Jika membawa kebaikan, mengapa kita harus menolak cara instan? Memang, cara instan ada yang membawa kepada keburukan tetapi ada juga yang membawa kepada kebaikan. Kita harus lebih bijak dan cerdas dalam menilainya.
Misalnya, saat Anda dihadapkan pada pekerjaan yang sedang menumpuk dan mendekati deadline, namum motivasi Anda sedang turun. Apakah Anda menunggu 1 minggu dulu sampai motivasi Anda naik? Jika Anda bisa membangkitkan motivasi secara instan kemudian bisa langsung bekerja lagi secara produktif, bukankah ini hal yang positif?

Bukalah Pikiran Kita
Mulai sekarang, bukalah pikiran kita untuk menemukan cara-cara yang mudah dan cepat tetapi tetap halal dan membawa kepada kebaikan. Jika Anda tidak tahu ilmunya maka itu artinya Anda harus belajar. Sederhana: jika tidak tahu, yang belajar.
Saat kita mulai terbuka bahwa ada cara-cara cepat yang positif, maka kita akan menemukannya. Setelah Anda menemukan cara tersebut, maka lakukanlah sepanjang tidak dosa. Maka Anda bisa mempercepat meraih sukses.

Bagaimana Cara Mempercepat Meraih Sukses?
Kuncinya adalah ilmu. Kadang banyak hal yang sebenarnya sederhana dan bisa kita lakukan, tetapi karena tidak tahu ilmunya maka kita tidak akan bisa melakukannya. Tentu saja harus praktek setelah memiliki ilmunya. Praktek dengan ilmu jauh lebih baik dibandingkan dengan praktek tanpa ilmu.
Apa saja ilmu yang diperlukan untuk mempercepat sukses?
Yang pertama ialah ilmu tentang penggunaan waktu. Bagaimana Anda mengatur aktivitas Anda sebaik mungkin sehingga bisa sangat produktif dan efektif. Kuncinya ialah bagaimana Anda mengatur apa saja yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya. Lebih detilnya bisa Anda pelajari di ebook Revolusi Waktu.

Yang kedua adalah daya ungkit. Naik sepeda bisa lebih cepat dibandingkan dengan jalan kaki, padahal menggunakan sumber tenaga yang sama yaitu kaki Anda. Sepeda adalah daya ungkit. Tapi bukan hanya sepeda, daya ungkit itu banyak, hanya saja banyak orang yang mengabaikannya karena tidak sadar. Silahkan pelajari selengkapnya di ebook Daya Ungkit.

Yang ketiga adalah energi. Sepeda memang lebih cepat dibandingkan jalan kaki, tetapi sepeda motor lebih cepat dibandingkan sepeda. Kenapa? Ya, karena ada tambahan energi selain energi dari tubuh kita.

Lalu apa bahan bakar kehidupan kita? Bahan bakar itu adalah motivasi. Jika Anda ingin bergerak lebih cepat dan lebih produktif, maka Anda perlu memiliki motivasi yang tinggi. Silahkan baca artikel-artikel di situs ini untuk mendapatkan suntikan motivasi. Atau silahkan juga pelajari teknik-teknik instan membangkitkan motivasi di video Instant Motivation Weapon.
Jadi, Anda bisa mempercepat meraih sukses dengan cara yang baik. Jika tidak bisa, maka waktunya Anda untuk belajar bagaimana cara mempercepat meraih suks

30 Kiat Mendidik Anak

Jumat, 25 Maret 2011


Apabila telah tampak tanda-tanda tamyiz pada seorang anak, maka selayaknya dia mendapatkan perhatian serius dan pengawasan yang cukup. Sesungguhnya hatinya bagaikan bening mutiara yang siap menerima segala sesuatu yang mewarnainya. Jika dibiasakan dengan hal- hal yang baik, maka ia akan berkembang dengan kebaikan, sehingga orang tua dan pendidiknya ikut serta memperoleh pahala. Sebaliknya, jika ia dibiasakan dengan hal-hal buruk, maka ia akan tumbuh dengan keburukan itu. Maka orang tua dan pedidiknya juga ikut memikul dosa karenanya.
Oleh karena itu, tidak selayaknya orang tua dan pendidik melalaikan tanggung jawab yang besar ini dengan melalaikan pendidikan yang baik dan penanaman adab yang baik terhadapnya sebagai bagian dari haknya. Di antara adab-adab dan kiat dalam mendidik anak adalah sebagai berikut:
  1. Hendaknya anak dididik agar makan dengan tangan kanan, membaca basmalah, memulai dengan yang paling dekat dengannya dan tidak mendahului makan sebelum yang lainnya (yang lebih tua, red). Kemudian cegahlah ia dari memandangi makanan dan orang yang sedang makan.
  2. Perintahkan ia agar tidak tergesa-gesa dalam makan. Hendaknya mengunyahnya dengan baik dan jangan memasukkan makanan ke dalam mulut sebelum habis yang di mulut. Suruh ia agar berhati-hati dan jangan sampai mengotori pakaian.
  3. Hendaknya dilatih untuk tidak bermewah-mewah dalam makan (harus pakai lauk ikan, daging dan lain-lain) supaya tidak menimbulkan kesan bahwa makan harus dengannya. Juga diajari agar tidak terlalu banyak makan dan memberi pujian kepada anak yang demikian. Hal ini untuk mencegah dari kebiasaan buruk, yaitu hanya memen-tingkan perut saja.
  4. Ditanamkan kepadanya agar mendahulukan orang lain dalam hal makanan dan dilatih dengan makanan sederhana, sehingga tidak terlalu cinta dengan yang enak-enak yang pada akhirnya akan sulit bagi dia melepaskannya.
  5. Sangat disukai jika ia memakai pakaian berwarna putih, bukan warna-warni dan bukan dari sutera. Dan ditegaskan bahwa sutera itu hanya untuk kaumwanita.
  6. Jika ada anak laki-laki lain memakai sutera, maka hendaknya mengingkarinya. Demikian juga jika dia isbal (menjulurkan pakaiannya hingga melebihi mata kaki). Jangan sampai mereka terbiasa dengan hal-hal ini.
  7. Selayaknya anak dijaga dari bergaul dengan anak-anak yang biasa bermegah-megahan dan bersikap angkuh. Jika hal ini dibiarkan maka bisa jadi ketika dewasa ia akan berakhlak demikian. Pergaulan yang jelek akan berpengaruh bagi anak. Bisa jadi setelah dewasa ia memiliki akhlak buruk, seperti: Suka berdusta, mengadu domba, keras kepala, merasa hebat dan lain-lain, sebagai akibat pergaulan yang salah di masa kecilnya. Yang demikian ini, dapat dicegah dengan memberikan pendidikan adab yang baik sedini mungkin kepada mereka.
  8. Harus ditanamkan rasa cinta untuk membaca al Qur’an dan buku-buku, terutama di perpustakaan. Membaca al Qur’an dengan tafsirnya, hadits-hadits Nabi n dan juga pelajaran fikih dan lain-lain. Dia juga harus dibiasakan menghafal nasihat-nasihat yang baik, sejarah orang-orang shalih dan kaum zuhud, mengasah jiwanya agar senantiasa mencintai dan menela-dani mereka.
  9. Dia harus dijauhkan dari syair-syair cinta gombal dan hanya sekedar menuruti hawa nafsu, karena hal ini dapat merusak hati dan jiwa.
  10. Biasakan ia untuk menulis indah (khath) dan mengahafal syair-syair tentang kezuhudan dan akhlak mulia. Itu semua menunjukkan kesempurnaan sifat dan merupakan hiasan yang indah.
  11. Jika anak melakukan perbuatan terpuji dan akhlak mulia jangan segan-segan memujinya atau memberi penghargaan yang dapat membahagia- kannya. Jika suatu kali melakukan kesalahan, hendaknya jangan disebar-kan di hadapan orang lain sambil dinasihati bahwa apa yang dilakukannya tidak baik.
  12. Jika ia mengulangi perbuatan buruk itu, maka hendaknya dimarahi di tempat yang terpisah dan tunjukkan tingkat kesalahannya. Katakan kepadanya jika terus melakukan itu, maka orang-orang akan membenci dan meremehkannya. Namun jangan terlalu sering atau mudah memarahi, sebab yang demikian akan menjadikannya kebal dan tidak terpengaruh lagi dengan kemarahan.
  13. Seorang ayah hendaknya menjaga kewibawaan dalam ber-komunikasi dengan anak. Jangan menjelek-jelekkan atau bicara kasar, kecuali pada saat tertentu. Sedangkan seorang ibu hendaknya menciptakan perasaan hormat dan segan terhadap ayah dan memperingatkan anak-anak bahwa jika berbuat buruk maka akan mendapat ancaman dan kemarahan dari ayah.
  14. Hendaknya dicegah dari tidur di siang hari karena menyebabkan rasa malas (kecuali benar-benar perlu). Sebaliknya, di malam hari jika sudah ingin tidur, maka biarkan ia tidur (jangan paksakan dengan aktivitas tertentu, red) sebab dapat menimbulkan kebosanan dan melemahnya kondisi badan.
  15. Jangan sediakan untuknya tempat tidur yang mewah dan empuk karena mengakibatkan badan menjadi terlena dan hanyut dalam kenikmatan. Ini dapat mengakibatkan sendi-sendi menjadi kaku karena terlalu lama tidur dan kurang gerak.
  16. Jangan dibiasakan melakukan sesuatu dengan sembunyi-sembunyi, sebab ketika ia melakukannya, tidak lain karena adanya keyakinan bahwa itu tidak baik.
  17. Biasakan agar anak melakukan olah raga atau gerak badan di waktu pagi agar tidak timbul rasa malas. Jika memiliki ketrampilan memanah (atau menembak, red), menunggang kuda, berenang, maka tidak mengapa menyi-bukkan diri dengan kegiatan itu.
  18. Jangan biarkan anak terbiasa melotot, tergesa-gesa dan bertolak (berkacak) pinggang seperti perbuatan orang yang membangggakan diri.
  19. Melarangnya dari membangga-kan apa yang dimiliki orang tuanya, pakaian atau makanannya di hadapan teman sepermainan. Biasakan ia ber-sikap tawadhu’, lemah lembut dan menghormati temannya.
  20. Tumbuhkan pada anak (terutama laki-laki) agar tidak terlalu mencintai emas dan perak serta tamak terhadap keduanya. Tanamkan rasa takut akan bahaya mencintai emas dan perak secara berlebihan, melebihi rasa takut terhadap ular atau kalajengking.
  21. Cegahlah ia dari mengambil sesuatu milik temannya, baik dari keluarga terpandang (kaya), sebab itu merupakan cela, kehinaan dan menurunkan wibawa, maupun dari yang fakir, sebab itu adalah sikap tamak atau rakus. Sebaliknya, ajarkan ia untuk memberi karena itu adalah perbuatan mulia dan terhormat.
  22. Jauhkan dia dari kebiasaan meludah di tengah majlis atau tempat umum, membuang ingus ketika ada orang lain, membelakangi sesama muslim dan banyak menguap.
  23. Ajari ia duduk di lantai dengan bertekuk lutut atau dengan menegakkan kaki kanan dan menghamparkan yang kiri atau duduk dengan memeluk kedua punggung kaki dengan posisi kedua lutut tegak. Demikian cara-cara duduk yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam.
  24. Mencegahnya dari banyak berbicara, kecuali yang bermanfaat atau dzikir kepada Allah.
  25. Cegahlah anak dari banyak bersumpah, baik sumpahnya benar atau dusta agar hal tersebut tidak menjadi kebiasaan.
  26. Dia juga harus dicegah dari perkataan keji dan sia-sia seperti melaknat atau mencaci maki. Juga dicegah dari bergaul dengan orang- orang yang suka melakukan hal itu.
  27. Anjurkanlah ia untuk memiliki jiwa pemberani dan sabar dalam kondisi sulit. Pujilah ia jika bersikap demikian, sebab pujian akan mendorongnya untuk membiasakan hal tersebut.
  28. Sebaiknya anak diberi mainan atau hiburan yang positif untuk melepaskan kepenatan atau refreshing, setelah selesai belajar, membaca di perpustakaan atau melakukan kegiatan lain.
  29. Jika anak telah mencapai usia tujuh tahun maka harus diperintahkan untuk shalat dan jangan sampai dibiarkan meninggalkan bersuci (wudhu) sebelumnya. Cegahlah ia dari berdusta dan berkhianat. Dan jika telah baligh, maka bebankan kepadanya perintah-perintah.
  30. Biasakan anak-anak untuk bersikap taat kepada orang tua, guru, pengajar (ustadz) dan secara umum kepada yang usianya lebih tua. Ajarkan agar memandang mereka dengan penuh hormat. Dan sebisa mungkin dicegah dari bermain-main di sisi mereka (mengganggu mereka).

Demikian adab-adab yang berkaitan dengan pendidikan anak di masa tamyiz hingga masa-masa menjelang baligh. Uraian di atas adalah ditujukan bagi pendidikan anak laki-laki. Walau demikian, banyak di antara beberapa hal di atas, yang juga dapat diterapkan bagi pendidikan anak perempuan.


Sumber : Milis As-Sunnah

Agar Anak Mandiri dan Bertanggung Jawab


Saat ini banyak orang tua yang masih harus sibuk dengan urusan sekolah anak mereka, seperti mengingatkan anak untuk mengerjakan PR, mengingatkan jadwal ujian, dan mencarikan guru les atau lembaga les agar anak mereka mau belajar dan mempersiapkan ujian.
Meminta anak untuk belajar dan mengetahui manfaatnya tidaklah cukup untuk medidik anak menjadi anak yang mandiri dan bertanggung jawab. Menurut Thomas Lickona, ada tiga tahap yang harus dilalui :

1. Moral Knowing
Orang tua harus menumbuhkan kesadaran anak akan pentingnya belajar dan pastikan anak memiliki alasan untuk mengapa mereka harus belajar.

2. Moral Feeling
Orang tua juga harus menumbuhkan rasa percaya diri pada anak akan kemampuan mereka dan mendidik anak untuk memiliki self control yang baik.

3. Moral Action
Pastikan anak memiliki kebiasaan belajar dan berprestasi dalam dunia pendidikan.
Dengan tiga tahapan tersebut, orang tua bisa memulai untuk menuntun anak menjadi mandiri dan bertanggung jawab akan tugasnya sendiri. Selain itu berikanlah tugas-tugas atau latihan konkrit agar anak bisa berlatih secara langsung. Berikut beberapa langkah praktis untuk membantu anak menjadi lebih mandiri.

  • Membiasakan anak merawat tubuhnya sendiri seperti mandi dan ganti baju setiap hari
  • Menata buku pelajaran sendiri
  • Mengerjakan PR sendiri dengan sesekali bertanya
  • Mengajari anak menyelesaikan masalah sehari-hari dengan temannya sendiri
  • Membiasakan anak merapikan tempat bermainnya setiap selesai bermain

10 Cara Melatih Anak Cerdas Emosi


  1. Ajar anak mengubah tuntutan menjadi pilihan. Katakan padanya tidak ada alasan keinginannya harus selalu dipenuhi dan marah-marah. Beri anak pujian bila ia dapat mengendalikan kemarahannya.
  2. Latih anak untuk menyatakan kebutuhan secara asertif, tetapi tidak ada jaminan ia akan mendapatkannya.
  3. Biarkan anak mengungkapkan dan bertanggung jawab atas setiap perasaan yang dialaminya. Dengan begini ia juga bertanggung jawab atas perasaan orang lain.   Hindari menyalahkan anak saat Anda sendiri marah.
  4. Dorong anak untuk mengembangkan hobi dan minatnya yang dapat memberinyaƂ waktu luang dan kemandirian.
  5. Biarkan anak menyelesaikan sendiri pertikaian antara dia dengan saudara atau temannya.
  6. Bantu anak bertoleransi terhadap gangguan orang lain. Ajarkan pula bagaimana menghindari gangguan, misalnya diolok-olok. Ajarkan anak membalas olok-olok dengan kata-kata yang baik, >>> Olok-olok enggak bikin sakit tuh.
  7. Bantu anak untuk memperhatikan kekuatannya dengan menekankan hal-hal yang dapat ia lakukan.
  8. Dorong anak berperilaku seperti yang ia ingin orang lain lakukan terhadap dirinya.
  9. Bantu anak berpikir alternatif serta melihat berbagai kemungkinan ketimbang bergantung pada satu pilihan. Misalnya, anak hanya punya seorang teman. Saat temannya itu tidak ada, ajarkan anak mencari teman lain, jangan hanya merasa ia tak punya teman.
  10. Tertawa bersama. Doronglah anak dapat mentertawakan dirinya sendiri.  Orang yang terlalu serius terhadap dirinya sendiri sulit menikmati hidup. Sense of humor yang baik dan kemampuan melihat sisi terang kehidupan, penting untuk meningkatkan kegembiraan.

Mendidik Anak Cerdas dan Berbakat


Sebagai orang tua masa kini, kita seringkali menekankan agar anak berprestasi secara akademik di sekolah. Kita ingin mereka menjadi juara dengan harapan ketika dewasa mereka bisa memasuki perguruan tinggi yang bergengsi. Kita sebagai masyarakat mempunyai kepercayaan bahwa sukses di sekolah adalah kunci untuk kesuksesan hidup di masa depan.
Pada kenyataannya, kita tidak bisa mengingkari bahwa sangat sedikit orang-orang yang sukses di dunia ini yang menjadi juara di masa sekolah. Bill Gates (pemilik Microsoft), Tiger Wood (pemain golf) adalah beberapa dari ribuan orang yang dianggap tidak berhasil di sekolah tetapi menjadi orang yang sangat berhasil di bidangnya.
Kalau IQ ataupun prestasi akademik tidak bisa dipakai untuk meramalkan sukses seorang anak di masa depan, lalu apa?
Kemudian, apa yang harus dilakukan orang tua supaya anak-anak mempunyai persiapan cukup untuk masa depannya?
Jawabannya adalah: Prestasi dalam Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence), dan BUKAN HANYA prestasi akademik.
Kemungkinan anak untuk meraih sukses menjadi sangat besar jika anak dilatih untuk meningkatkan kecerdasannya yang majemuk itu.

9 Jenis Kecerdasan
Dr. Howard Gardner, peneliti dari Harvard, pencetus teori Multiple Intelligence mengajukan 8 jenis kecerdasan yang meliputi (saya memasukkan kecerdasan Spiritual walaupun masih diperdebatkan kriterianya):
  1. Cerdas Bahasa – cerdas dalam mengolah kata
  2. Cerdas Gambar – memiliki imajinasi tinggi
  3. Cerdas Musik – cerdas musik, peka terhadap suara dan irama
  4. Cerdas Tubuh – trampil dalam mengolah tubuh dan gerak
  5. Cerdas Matematika dan Logika – cerdas dalam sains dan berhitung
  6. Cerdas Sosial – kemampuan tinggi dalam membaca pikiran dan perasaan orang lain
  7. Cerdas Diri – menyadari kekuatan dan kelemahan diri
  8. Cerdas Alam – peka terhadap alam sekitar
  9. Cerdas Spiritual – menyadari makna eksistensi diri dalam hubungannya dengan pencipta alam semesta

Membangun seluruh kecerdasan anak adalah ibarat membangun sebuah tenda yang mempunyai beberapa tongkat sebagai penyangganya. Semakin sama tinggi tongkat-tongkat penyangganya, semakin kokoh pulalah tenda itu berdiri.

Untuk menjadi sungguh-sungguh cerdas berarti memiliki skor yang tinggi pada seluruh kecerdasan majemuk tersebut. Walaupun sangat jarang seseorang memiliki kecerdasan yang tinggi di semua bidang, biasanya orang yang benar-benar sukses memiliki kombinasi 4 atau 5 kecerdasan yang menonjol.

Albert Einstein, terkenal jenius di bidang sains, ternyata juga sangat cerdas dalam bermain biola dan matematika. Demikian pula Leonardo Da Vinci yang memiliki kecerdasan yang luar biasa dalam bidang olah tubuh, seni, arsitektur, matematika dan fisika.

Penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik saja tidak cukup bagi seseorang untuk mengembangkan kecerdasannya secara maksimal. Justru PERAN ORANG TUA dalam memberikan latihan-latihan dan lingkungan yang mendukung JAUH LEBIH PENTING dalam menentukan perkembangan kecerdasan seorang anak.

Jadi, untuk menjamin masa depan anak yang berhasil, kita tidak bisa menggantungkan pada sukses sekolah semata. Ayah-Ibu HARUS berusaha sebaik mungkin untuk menemukan dan mengembangkan sebanyak mungkin kecerdasan yang dimiliki oleh masing-masing anak.

Cara Mendidik Anak Yang Baik dan Positif


Anak yang secara aktif turut dilibatkan dalam tugas rutin dalam rumah tangga pada masa dewasanya akan memiliki rasa tanggung jawab yang lebih besar.
Sungguh menakjubkan bagaimana orangtua yang bahagia dan positif akan menghasilkan anak yang tumbuh menjadi pribadi yang mempesona.


1. Ajarilah anak untuk mencintai dan menyayangi dirinya sendiri.
Caranya : Perhatikan diri Anda sendiri terlebih dahulu. Selalu sediakan waktu bagi diri Anda pribadi di tengah kesibukan harian Anda. Sediakan waktu bagi Anda untuk berolahraga, merawat diri, dan meluangkan waktu bagi pengembangan pribadi Anda. Sadarkah Anda bahwa orangtua yang tidak menghargai dirinya sendiri akan membesarkan anak dengan sifat serupa!

2. Luangkan waktu yang berkualitas setiap hari.
Tunjukkan betapa Anda sungguh bergembira atas kehadirannya. Jadilah ‘Ahli Gembira’ bagi putra-putri Anda. Ubahlah waktu mengerjakan tugas harian menjadi momen yang berharga dan istimewa. Bernyanyi, memeluk, berbagi tawa dan cerita dapat membuat saat-saat biasa menjadi tak terlupakan.

3. Jadilah pendengar yang baik.
Hal ini bukanlah hal yang mudah bagi orangtua. Betapa sering orangtua menyela dan sibuk dengan nasehat-nasehat bahkan pada saat anak belum selesai berbicara? Simpanlah kekuatiran-kekuatiran Anda pada saat mendengarkan. Cobalah untuk mendengarkan anak Anda sepenuhnya tanpa menghakimi. Anda perlu menahan diri untuk tidak memikirkan atau memberikan pendapat Anda sendiri. Dengarkan mereka dengan hati yang terbuka dan penyayang. Lupakanlah diri Anda dan tempatkanlah diri Anda pada sudut pandang anak Anda. Ajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai ganti dari memberikan pendapat. Cara orangtua mendengarkan tanpa menghakimi akan membuat anak merasa diterima dan dimengerti.

4. Seringlah tertawa, sebab kegembiraan itu menular!
Anggaplah pada saat ini diri Anda terpilih untuk melakukan tantangan ’30 hari tersenyum bersama keluarga’ ! Anda akan menyaksikan keajaiban dari kegembiraan dan kasih sayang yang Anda bawa kepada orang-orang di sekitar Anda. Buatlah momen sehari-hari menjadi luar biasa berkat kegembiraan dan semangat yang Anda bawa ke dalamnya.

5. Berilah pengakuan dan penghargaan.
Latihlah mulai dari diri Anda sendiri untuk memberikan penghargaan terhadap setiap keberhasilan, bahkan yang paling kecil sekalipun, yang telah Anda lakukan hari ini. Ajarlah diri Anda untuk memberikan penghargaan yang tulus atas tugas-tugas sederhana yang Anda berhasil Anda selesaikan. Penghargaan ini akan memberi semangat baru dalam hidup Anda untuk menjalankan tugas yang lebih besar.

Luangkanlah waktu 5 menit bagi diri Anda setiap harinya untuk memikirkan dan menuliskan kesuksesan-kesuksesan yang telah Anda raih hari ini. Rasakanlah bagaimana hidup Anda berubah, nikmatilah semangat baru yang mengisi setiap kegiatan Anda. Bagikanlah penghargaan ini juga kepada anak-anak Anda.  Berikanlah pujian, pengakuan dan penghargaan yang tulus kepada mereka. Ingat, penghargaan yang baik menekankan pada tindakan, bukan pada prestasi yang dicapai.

6. Disiplinkan anak dengan hormat.
Ajarkanlah anak turut bertanggung jawab atas tugas-tugas rutin dalam rumah tangga. Anak yang secara aktif turut dilibatkan dalam tugas rutin dalam rumah tangga pada masa dewasanya akan memiliki rasa tanggung jawab yang lebih besar.

Perbaiki kesalahan mereka dengan kelembutan namun Anda harus terus-menerus konsisten. Berikan konsekuensi yang wajar dari pelanggaran dengan tujuan untuk mengajarkan tanggung jawab. Janganlah memarahi apalagi mempermalukan anak di depan orang lain atas kesalahan yang mereka perbuat.

Ajaklah mereka ke tempat sepi untuk berbicara hanya empat mata dengan Anda. Berikan pengertian sejelas-jelasnya mengapa tindakannya salah. Mintalah anak meminta maaf bila ia berbuat salah. Anda pun perlu meminta maaf kepada anak di saat-saat Anda bersalah atau melalaikan janji Anda kepada mereka. Disiplinkanlah anak tanpa menunjukkan kuasa dan kemarahan Anda, maka anak akan belajar tumbuh dengan pengendalian diri yang tinggi. Sampaikan pesan kepada mereka bahwa meskipun perilaku mereka masih perlu ditingkatkan, namun Anda sebagai orangtua tetap menyayangi dan menyukai mereka.

7. Berilah ruang bagi putra-putri Anda untuk melakukan kesalahan.
Ingatlah, bahwa setiap orang, apalagi seorang anak, berhak untuk melakukan kesalahan. Kesalahan merupakan bagian dari proses pembelajaran. Temukanlah kebaikan dalam kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan, maka anak Anda akan belajar untuk berani berjuang menghadapi tantangan dan resiko.

8. Tanamkan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan semangat saling membantu.
Tunjukkanlah dalam keseharian Anda bagaimana Anda selalu konsisten dengan nilai-nilai ini. Libatkan juga putra-putri Anda dalam kegiatan sosial yang secara rutin Anda lakukan. Putra-putri Anda pun akan tumbuh dengan karakter positif yang kuat dalam diri mereka.

9. Fokuskanlah perhatian Anda pada hal-hal yang berjalan benar.
Milikilah keyakinan yang meneguhkan keluarga Anda di saat-saat sulit. Anak-anak Anda akan belajar menjadi pribadi yang optimis dan bersyukur setiap hari. Latihlah sikap positif dengan menemukan hal-hal positif dalam setiap hari Anda dan bersyukurlah atasnya selalu.

Cintailah anak Anda dengan tulus tanpa syarat, dan ungkapkanlah besarnya kasih sayang Anda tersebut kepada mereka. Anak yang berada dalam kasih sayang yang tulus akan tumbuh dengan lebih bergembira, percaya diri, menyenangkan, serta dapat diandalkan.***

Cara membentuk Anak Kreatif


Selama ini kreativitas menjadi hal yang terus diteliti oleh para ahli. Kerap muncul pertanyaan mengapa orang ini lebih kreatif dibanding yang lainnya. Kita sering menjumpai orang yang mampu menulis novel, puisi, atau membuat karya-karya lainnya dengan membutuhkan waktu yang berbeda-beda.

Pada tahun  1940an, Guilford mengembangkan model kecerdasan manusia yang kemudian dipakai beberapa ahli sebagai dasar untuk meneliti keativitas anak. Variabel yang diginakan meliputi perbedaan berpikir konvergen dan divergen. Berpikir konvergen bertujuan untuk menemukan satu jawaban yang benar yang biasa dilakukan oleh orang-orang yang kurang kreatif.
Pada kenyataannya, orang-orang kreatif lebih berpikir secara divergen tanpa terikat pendapat umum lainnya. Dasar inilah yang membuat seorang ilmuan Roger W Sperry dari California Institute of Technology pada tahun 1960an memperkenalkan perbedaan antara ortak kanan dan kiri. Otak kiri digunakan untuk berfikir konvergen dan otak kanan untuk divergen. Dengan demikian, kreativitas dapat dikembangkan, khususnya sejak dini pada masa kanak-kanak.

Peran Lingkungan
Pada dasarnya, setiap orang memiliki potensi kreatifitas tersendiri. Potensi tersebut bergantung pada lingkungan dimana mereka tinggal. Oleh kareana itu, anda sebagai orang tua juga harus menciptakan lingkungan yang mendukung kreatifitas anak Anda.

Seorang konsultan senior di Propotenzia psycology & HR Consultant, Lina, memaparkan beberapa ciri-ciri anak kreatif seperti sellau ingin tahu, memiliki minat yang sangat luas, percaya diri, berani beropendapat, spontan, berjiwa petualang, dan berani mengambil resiko. Sedangkan anak yang cerdas memiliki ingatan yang baik, mudah menangkap pelajaran, dan cepat mendapatkan problem solving.

Terkadang kreativitas muncul saat kita tidak sedang melakukan pekerjaan yang ditekuni kareana otak terus bekerja mengolah informasi yang sudah diterimanya. Jadi, pastikan anak dalam kondisi ceria dengan emosi yang stabil untuk membangun kemampuan kreativitasnya.

Temperamen
Sehubungan dengan daya kreativitas anak, sifat yang temperamen juga masih sering mempengaruhi. Ada tiga jenis temperamen yang umum terjadi yaitu easy going, slow to warm, dan difficult. Anak yang easy going umumnya ceria dan mudah bergaul dengan sesama teman. Sedangkan anak dengan sifat slow to warm memerlukan waktu lebih untuk bisa akrab dengan yang lain. Berbeda dengan sifat temperamen yang difficult dimana biasanya anak dengan sifat ini mudah sedih, marah, dan cengeng. Jadi, orang tua harus membantu anak untuk mengembangkan diridari sifat temperamennya.

Langkah-langkah
Langkah awal yang harus dilakukan orang tua adalah menerima dan menghargai semua keunikan anak. Anak yag kreatif juga didukung dari suasana keluarga yang memberi kebebasan pada anak. Selain itu, orang tua juga harus selalu mendorong anak untuk mengkomunikasikan apa yang menjadi keinginannya.

Perlu diingat pula, anak yang kreatif biasanya juga tumbuh dari jiwa orang tua yang kreatif yang selalu mengajak anak untuk melakukan aktivitas-aktivitas baru seperti memasak, jalan-jalan kemuseum, memperbaiki mainan, dan membuat barang kerajinan tangan.

Logo YABIMARI

Kamis, 24 Maret 2011

Cara Merangsang Anak Belajar


Kadang kita melihat, ada sebagian anak tampak senang sekali dengan situasi sekolahnya. Otak anak diibaratkan seperti spons yang dapat menyerap apa saja yang terjadi dengan lingkungannya. Anak-anak seperti ini biasanya menunjukkan prestasi belajar yang baiknantinya.

Namun sebagian lain dari anak-anak tersebut tampak menunjukkan sikap negatif terhadap sekolah. Mereka tampak enggan melakukan berbagai kegiatan. Atau malah suka menyendiri dari pada bergabung bersama teman-temannya. Jika demikian, bagaimana mengharapkan anak-anak ini berprestasi kelak?

Yang sering terjadi kemudian, orang tua lalu menyalahkan guru dan sekolah karena rendahnya motivasi anak-anak mereka untuk belajar. Padahal, menurut Dr. Sylvia Rimm dalam bukunya Smart Parenting , How to Raise a Happy Achieving Child , orang tua memiliki pengaruh positif yang sangat besar terhadap pendidikan anak-anaknya.

Berikut ini beberapa kiat/cara yang dapat diterapkan sejak dini untuk membantu meningkatkan keinginan si kecil belajar dan berprestasi di sekolahnya kelak. Tentu saja tidak dengan cara memaksa maupun menuntut, namun lebih pada berbagai arahan dan dukungan yang membuat anak merasa nyaman berkegiatan.

Menciptakan Rutinitas
Rutinitas membantu anak mandiri menjalani hari-harinya. Jika terus bergantung pada orang dewasa, anak-anak ini akan memiliki perasaan negatif terhadap dirinya, dan belajar bahwa orang lain akan selalu mengambil tanggung jawab dirinya. Akibatnya, aktivitas Anda juga terganggu dengan ketergantungan anak. Karenanya, ciptakan rutinitas sejak dini dengan membiarkan si kecil melakukan sendiri kegiatan rutinnya. Misalnya, bangun tidur, diikuti dengan membersihkan tempat tidur, menggosok gigi lalu sarapan bersama-sama Anda.

Pembiasaan Belajar
Anak usia pra sekolah memang belum memiliki beban akademis yang mengharuskannya belajar pada waktu-waktu tertentu di rumah. Namun tidak ada salahnya Anda membiasakan anak duduk di meja belajar yang disediakan baginya pada saat yang sama setiap harinya, dan untuk jangka waktu yang sama pula.

Meningkatkan Komunikasi
Komunikasi yang baik merupakan prioritas utama dari semua kebiasaan yang dapat meningkatkan keinginan anak berprestasi. Mendengar adalah salah satu bagian penting dalam komunikasi. Jika orang tua terbiasa mendengar anaknya berbicara, maka anak juga akan mendengar jika Anda berbicara. Menurut Dr. Rimm, jika orang tua memiliki kebiasaan bercakap-cakap secara teratur setiap harinya, anak akan lebih terbuka kelak ketika memasuki usia remaja. Terkadang, keengganan anak untuk berprestasi (underachievement) merupakan efek lanjutan dari komunikasi yang buruk antara orang tua dan anak.

Bermain & Permainan
Bermain merupakan sarana utama bagi anak untuk belajar dan permainan merupakan bentuk latihan yang bagus untuk menghadapi kompetisi. Manfaat mainan dan permainan, antara lain meningkatkan imaginasi dan pelampiasan emosi. Cobalah bersenang-senang bersama dengan menciptakan berbagai permainan dengan anak.

Menjadi Model Bagi Anak
Anak akan meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya. Mereka menjadikan Anda, orang tuanya, sebagai model yang patut diikuti. Namun, tentu saja si kecil hanya akan meniru perilaku yang terlihat olehnya. Anda bisa mulai menunjukkan pada si kecil bahwa Anda sangat menyukai apa pun yang Anda kerjakan. Karena, jika tidak, si kecil akan meniru perilaku Anda yang gemar mengeluhkan pekerjaan. Bukan tidak mungkin jika nantinya si kecil akan sering mengeluhkan pelajaran maupun guru-guru di sekolahnya jika Anda tidak segera mengubah sikap.

BANJIR UANG DI INTERNET, AYO KLIK BANJIR UANG SEGERA BERGABUNG DI BANJIR UANG